Fakta-fakta Kasus Polisi Tembak Teman Kencan di Pekanbaru
Fakta-fakta Kasus Polisi Tembak Teman Kencan di Pekanbaru – Bripda AP berusia 24 merupakan anggota dari Bareskrim Polsek Padang Panjang, Sumatera Barat. Tim The Associated Press melakukan perjalanan ke Pekanbaru, Provinsi …
Fakta-fakta Kasus Polisi Tembak Teman Kencan di Pekanbaru – Bripda AP berusia 24 merupakan anggota dari Bareskrim Polsek Padang Panjang, Sumatera Barat. Tim The Associated Press melakukan perjalanan ke Pekanbaru, Provinsi Riau, bersama dengan tiga rekannya, dan menangkap tersangka yang diduga melakukan pencurian dengan kekerasan (curas).
Fakta-fakta Kasus Polisi Tembak Teman Kencan di Pekanbaru
theologywebsite – Namun, pada Sabtu (13/3/2021), sekitar pukul 03.21 Bank Dunia (WIB), Associated Press malah menemukan kasus secara tidak sengaja.
Dia mengambil gambar kencan. Kombes Pol Sunarto, Kepala Bidang Humas Polda Riau, menjelaskan kejadian itu bermula saat Bripda AP meloloskan permohonan untuk menerbitkan tanggal. Saat itulah AP bertemu RO dan DO, di sebuah klub malam yang terletak di Jalan Kuantan Raya, Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.
1. Kronologi
Petugas polisi Bripda AP (24 tahun) menembak mati seorang perempuan di Pekanbaru, Rio, Rabu (21/3). Peristiwa tersebut terjadi di depan sebuah kelab malam beralamatkan di Jalan Kuantan Raya, Desa Sekip, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.
Bripda AP adalah anggota polisi yang bertugas di Polres Padang Panjang, Sumatera Barat. Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menjelaskan, awalnya pelaku memerintahkan seorang perempuan untuk berpacaran melalui aplikasi MiChat.
Kemudian, dua wanita datang ke Associated Press, RO dan DO. Mereka bertemu di tempat hiburan malam itu. Kemudian RO dan DO pergi untuk membeli alat kontrasepsi.
Sunarto dalam keterangan tertulisnya kepada kompas.com, Sabtu mengatakan: “Tapi Bripda AP merasa ingin ditipu dan mengejarnya.” Pada pukul 03.15 WIB, Bripa AP melihat DO di pintu keluar basement. Associated Press kemudian meminta DO untuk membeli alat kontrasepsi bersama.
Sunarto dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Sabtu mengatakan: “Tapi Bripda AP merasa ingin ditipu dan mengejarnya.” Pada pukul 03.15 WIB, Bripa AP melihat DO di pintu keluar basement. Associated Press kemudian meminta DO untuk membeli alat kontrasepsi bersama.
Baca juga : Polisi Kembali Periksa Pembunuh 2 Wanita di Bogor
2. Lepaskan tiga tembakan
Namun, DO menabrak mobil. Associated Press sangat emosional dan mengeluarkan pistol untuk mengejar DO. Sunato mengatakan: “Pelaku mengeluarkan senjatanya dan melepaskan tembakan pertama ke atasnya.
Setelah itu, Bripda AP mengejar mobil yang dibawa RO dan menembak ban tersebut. Dia melepaskan tembakan ketiga ke kaca belakang mobil, mengenai RO di kuil. Mobil berhenti.
Atas kejadian tersebut, polisi dari Limapuluh Polsek mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melindungi Bripda AP. “Korban yang tertembak awalnya dibawa ke RS Petala Bumi kemudian dipindahkan ke RS Santa Maria. Saat itu kondisi korban masih terlihat jelas. Pada saat yang sama, Bripda AP sudah diinspeksi untuk pengamanan,” kata Sunarto.
3. Oknum polisi Polres Padang Panjang
Sunarto menambahkan, polisi adalah anggota Polsek Padang Panjang di Sumatera Barat. Saat ini pelaku telah ditahan di Polres Riau. Pelaku juga mendapat pemeriksaan mendalam. Sunarto juga berkoordinasi dengan kepolisian di wilayah Sumatera Barat untuk menangani penembakan yang dilakukan oleh Bripda AP.
“Saat ini, oknum terkait sedang melakukan penyidikan dan prosedur hukum. Polda Riau berharap ke depan jaksa dan hakim bisa menghukum para pelaku dengan hukuman yang setimpal,” jelas Sunarto. Di saat yang sama, ia menambahkan, korban saat ini dalam keadaan sadar dan sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Pekanbaru.
4. Diduga tinggalkan tugas tanpa izin
Associated Press ditahan di Pordaglione untuk pemeriksaan mendalam. Dilihat dari hasil pemeriksaan sementara, terdapat informasi publik.
Ia mengatakan: “Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Associated Press Brippuda keluar dari misi tanpa izin pejabatnya.” Ia mengatakan: “Saat ini, personel terkait sedang melakukan penyelidikan dan proses hukum. Polda Riau berharap untuk melakukan inspeksi di masa depan. Pejabat dan hakim dapat menghukum pelaku dengan hukuman yang paling adil. ”
5. Kapolres Padang Panjang mengonfirmasi
Kapolsek Padang Panjang AKBP Apri Wibowo membenarkan bahwa polisi yang diduga menembak dan berkencan di Pekanbaru itu adalah orangnya. Tim Profesi dan Keamanan (Propam) Polres Padang Panjang saat ini tengah mengusut isu yang menyangkut AP.
Apri mengatakan di Kompas.com, Sabtu (13/3/2021), “Dia memang sedang bertugas di Polres Padang Panjang. Dia ke Pekanbaru dalam lingkup tugasnya. Saat ini Propam sudah pergi ke sana.”. Ia menjelaskan bahwa AP adalah seorang bujangan. Dia berkata: “Memang dia masih bujangan. Dia panglima perang yang ditugaskan di Riau untuk menangkap tersangka kasus Kuras.”
6. Hasil tes narkoba negatif
Selama pemeriksaan, Associated Press juga melakukan tes narkoba. Hasilnya negatif. Apri menjelaskan: “Tes narkoba negatif. Oleh karena itu dipastikan tidak terkena obat.” Apri juga membenarkan bahwa keempat personel yang ditugaskan di Pekanbaru sudah menerima surat penugasan.
Keempat anggota tinggal di hotel yang sama. Namun, hanya mereka yang terkena dampak yang diduga melanggar etika dan disiplin kepolisian.
Dia berkata: “Informasi bahwa dia tidak mentransfer izin tidak benar. Namun, jika dia bertanggung jawab untuk melakukan tindakan ilegal seperti itu, kami sedang menyelidiki. Jika dikonfirmasi, kami akan menghukumnya.”
Selain prosedur hukum pidana , Bripda AP juga terancam hukuman moral. Jika ternyata AP telah melanggar aturan, Apri akan memastikan akan mengambil tindakan tegas dan menunggu.
Baca juga : Kabar Terbaru Mengemuka soal Oknum Polisi Bunuh 2 Wanita
7. Hanya AP Bermasalah Tembak Teman Kencan
Kapolres Padang Panjang AKBP Sumbar Apri Wibowo dari AKBP mengatakan, hanya empat Bripda AP yang ditugaskan ke Pekanbaru di Riau yang bermasalah. Pada saat yang sama, tiga orang lainnya tinggal di hotel yang sama dan tidak melakukan aktivitas lain yang diduga melanggar moral dan disiplin.
Apri mengatakan: “Empat personel dikirim ke Riau untuk menangkap tersangka Kuras. Saya pastikan mereka punya mandat.”
Apri mengatakan, saat kejadian, empat orang dari tim Opsnal tinggal di hotel yang sama. Menurut Apri, dari keempat personel tersebut, hanya Bripda AP yang kemudian melakukan pelanggaran etika dan menembaknya saat berkencan.
Informasi bahwa dia tidak memiliki izin untuk mentransfer itu tidak benar. Namun, jika dia bertanggung jawab atas perbuatan ilegal tersebut, kami sedang menyelidiki. Jika dikonfirmasi, kami akan menghukumnya,” kata Apuri. Apri mengatakan, selain proses pidana, Associated Press juga menghadapi hukuman moral. Apury berkata: “Kedua belah pihak sedang dalam proses. Jelas, sanksi itu jelas.”
Apri juga memastikan AP tidak terkena obat karena saat dites ternyata hasilnya negatif. Apri menjelaskan: “Tes narkoba negatif. Jadi dipastikan tidak terkena narkoba.” melalui aplikasi MiChat. Seorang wanita sedang berkencan.
Kemudian, dua wanita datang ke Associated Press, RO dan DO. Mereka bertemu di tempat hiburan malam itu. Kemudian RO dan DO pergi untuk membeli alat kontrasepsi. Sunarto mengatakan dalam pernyataannya: “Namun, Bripda AP merasa ingin dibohongi dan mengejarnya.”
Pukul 03.15 WIB, Bripa AP melihat DO di exit basement. Associated Press kemudian meminta DO untuk membeli alat kontrasepsi bersama. Namun, DO menabrak mobil.
Ia sangat emosional dan mengeluarkan pistol untuk mengejar DO. Sunato mengatakan: “Pelaku mengeluarkan senjatanya dan melepaskan tembakan pertama ke atasnya.” Setelah itu, Bripda AP mengejar mobil yang dibawa RO dan menembak ban tersebut. Dia melepaskan tembakan ketiga ke kaca belakang mobil, mengenai RO di kuil mobil berhenti.